Pria yang suka de javu

Kasus ini dialami oleh seorang warga negara Inggris berusia 23 tahun. Namun apakah itu déjà vu – dan apakah kita tahu penyebabnya?
Sebagian besar orang mengerti bahwa ini adalah sensasi sekilas bahwa anda pernah melewati suatu tempat atau melakukan sesuatu, padahal anda tidak mungkin pernah disana atau melakukan hal tersebut.
Kata “déjà vu” sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya “pernah merasa atau melihat”. Contoh paling gamblang akan perasaan ini diangkat dalam film 'Groundhog Day' yang dibintangi Bill Murray.
Menurut riset, sekitar dua pertiga orang pernah mengalami déjà vu setidaknya sekali seumur hidup, namun sedikit sekali yang mengetahui penyebabnya.
Sekelompok peneliti dari Inggris, Perancis dan Kanada yang mempelajari kasus seorang pria dengan “déjà vu kronis” berpikir bahwa kegelisahan mungkin menjadi penyebab fenomena tersebut.
Kondisi pria tersebut sungguh parah sehingga ia menghindar dari menonton televisi, mendengarkan radio dan membaca koran karena ia merasa sudah pernah “mengalami itu semua”.
Dr Chris Moulin, seorang neuropsikolog kognitif dari University of Bourgogne yang melakukan penelitian ini, mengatakan pria itu sangat sehat namun memiliki riwayat depresi dan kecemasan, dan pernah mengkonsumsi LSD selama kuliah.
"Kasus ini menarik perhatian karena pria ini masih muda, sadar diri, namun sangat trauma dengan sensasi konstan yang ada dalam pikirannya," katanya.
Lingkaran waktu yang menakutkan
Selama beberapa menit, atau bahkan lebih lama, pasien ini merasakan bahwa ia mengalami lagi kejadian yang sudah dilaluinya.
Ia mengibaratkan episode "menakutkan" itu seperti berada dalam film thriller Donnie Darko.
"Ada satu peristiwa ketika ia pergi untuk memotong rambut. Saat ia masuk, ia punya perasaan deja vu. Kemudian ia mengalami déjà vu. Ia tidak bisa memikirkan hal lain," kata Dr Moulin.
Selama delapan tahun, pria itu merasa "terperangkap dalam lingkaran waktu". Ia menjadi tertekan dan kondisinya pun makin buruk.
Istilah déjà vu ini diciptakan pada tahun 1876 oleh filsuf Perancis Emile Boirac untuk menggambarkan perasaan kuat bahwa anda telah mengalami sesuatu sebelumnya. Namun ada beberapa fenomena lain yang masih berkaitan, namun belum begitu dikenal.
Berikut tiga jenis deja vu yang sudah diidentifikasi oleh para ahli.
Jamais vu - diartikan sebagai "tidak pernah melihat", untuk menjelaskan sesuatu yang seharusnya akrab dan biasa menjadi aneh dan asing, misalnya sebuah kata yang biasa digunakan namun tiba-tiba terdengar ganjil.
Presque vu - artinya "hampir melihat", adalah suatu perasaan yang sedang berada di tepi sebuah pencerahan, misalnya mencoba mengingat sesuatu.
Déjà entendu - artinya "sudah pernah mendengar", ini adalah keyakinan anda yang telah mendengar sesuatu sebelumnya, seperti sebuah percakapan atau lirik musik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Media yang digunakan untuk menggambar bentuk

pembagian tata letak menurut Freddy Adiono Basuki

3 Youtuber gaming indonesia paling favorite